""






/>

Rabu, 05 Oktober 2016

Nurhadi Minta Duit Penanganan Perkara Rp1,5 Miliar Biar Masalah Bisa Di Lewat Oleh Panitera Jakpus



Nurhadi Minta Duit Penanganan Perkara Rp1,5 Miliar Biar Masalah Bisa Di Lewat Oleh Panitera Jakpus


Agen Poker Online


Eks Sekretaris Mahkamah Agung Nurhadi meminta duit Rp1,5 miliar untuk penanganan perkara anak perusahaan PT Lippo Group. Uang diminta lewat Panitera Jakarta Pusat Edy Nasution.
Karena untuk Hal ini terungkap dari surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum pada KPK yang dibacakan di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat.
Sudah Banyak Jaksa Jaelani mengungkapkan, PT Lippo Group tengah menghadapi permasalahan hukum di PN Jakarta Pusat. Presiden Komisaris PT Lippo Group Eddy Sindoro kemudian berhubungan dengan Nurhadi untuk pengurusan perkara.
Berawal adanya putusan Raad van Justice tertanggal 12 Juli 1991 atas tanah lokasi di Tangerang milik ahli waris Tan Hok Tjioe yang dikuasai oleh PT Jakarta Baru Cosmopolitan (JBC) yang telah dijadikan lapangan golf Gading Raya Serpong, pihak ahli waris Tan Hok Tjioe meminta untuk dilakukan eksekusi.
Kemudian terbit petunjuk MARI perihal permohonan petunjuk eksekusi riil,
pokoknya menyatakan permohonan eksekusi tanah tersebut untuk diajukan melalui PN Jakarta Pusat
pelaksanaanya agar didelegasikan ke PN Tangerang, 
ujar Jaksa Tito Jaelani saat membaca dakwaan di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (7/9/2016).
Saat akan dilakukan eksekusi oleh juru sita dari PN Tangerang,

Agen Domino Online


PT JBC mengajukan surat keberatan yang kemudian ditindaklanjuti dengan surat dari PN Jakarta Pusat untuk PN Tangerang tanggal 11 November 2013 yang menyebut
pada umumnya Untuk sementara tidak dapat dilakukan eksekusi, kecuali adanya gugatan dan telah ada putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap bahwa PT JBC telah melakukan perbuatan melawan hukum.
Pada akhir November 2014 ahli waris melalui kuasa hukumnya, Supramono kembali meminta permohonan pelaksanaan eksekusi lanjutan atas tanah tersebut.
Pihak PT JBC atau Lippo Group yang mengetahui itu lantas bergerak.
Eddy Sindoro dan Direktur PT Paramount Enterprise Internasional Ervan Adi Nugroho lalu mengutus bagian legal PT Lippo Group Wresti Kristian Hesti Susetyowati melakukan pengurusan untuk menolak permohonan eksekusi lanjutan dengan menemui Edy Nasution selaku panitera Jakarta Pusat.
Pada awal Agustus 2015, Edy ditemui Hesti di antaranya membicarakan pengurusan untuk membatalkan permohonan eksekusi lanjutan atas tanah yang telah dikuasai PT JBC.
Lantaran tidak ada jawaban, Hesti kemudian melapor pada Eddy Sindoro. Dia juga meminta Eddy membuat memo untuk meminta bantuan Nurhadi selaku sekretaris MARI.
Setelah itu terdakwa menghubungi Wresti Kristian Hesti dan menyampaikan bahwa dalam rangka pengurusan penolakan atas permohonan eksekusi lanjutan,

Poker Online Uang Asli


atas arahan Nurhadi agar disediakan uanh sebesar Rp3 miliar," beber Jaksa Tito.
Pak, Pesan sudah disampaikan info yang diterima yang bersangkutan jumlahnya tiga. Tapi setelah saya info, yang bersangkutan coba tekan ke dua, hasilnya seperti itu Pak...
maunya dalam bentuk negeri seberang ya

Nurhadi Minta Duit Penanganan Perkara Rp1,5 Miliar


Namun, kata Jaksa Tito, Eddy Sindoro hanya menyanggupi Rp1 miliar. Kemudian Hesti kembali menemui Edy Nasution di PN Jakarta Pusat dan menyampaikan bahwa Lippo Group hanya sanggup menyediakan uang Rp1 miliar Untuk biarkan masalah bisa dilewatkan.
Namun terdakwa melalui telepon menyampaikan bahwa sesuai arahan Nurhadi yang sering disebut uw

Domino Online Uang Asli


uang tersebut akan digunakan untuk event tenis seluruh Indonesia yang pada akhirnya terdakwa menurunkan permintaan uang tersebut menjadi sebesar Rp2 miliar," tambah Jaksa Tito dan Sepertinya jaksa Tito mau Meminta imbalan sangat banyak untuk bisa lewati masalah tersebut.
Hesti kembali menyampaikan pada Eddy Sindoro terkait permintaan Rp2 miliar. Lagi-lagi Hesti menyampaikan lewat BBM.
Pesan Dibaca: Pak, tadi kawan Pusat menelpon, angka tetap dua sesuai yang disampaikan Wu kepada yang bersangkutan. Dia minta secepatnya karena akan dipakai untuk event turnamen tenis seluruh Indonesia. Please advise. Tks..


Agen Poker Tanpa Robot


Bapak memang sudah sampaikan ke saya setengah dari yang dia minta kira-kira sepuluh hari yang lalu dan saya sudah sampaikan kepada dia. Dia bilang akan bicara lagi dengan Wu. Dan kemarin dia bilang, tetap dengan jumlah itu yang dia minta itu sebagaimana sudah disetujui Wu
Terhadap permintaan itu, Eddy Sindoro tidak sanggup. Dia hanya sanggup Rp1.5 miliar Takutnya ia tidak bisa melewati masalah tersebut

Biar Masalah Bisa Di Lewat Oleh Panitera Jakpus


Wresti Kristian Hesti kembali menemui terdakwa dan menyampaikan kesediaan pemberian uang Rp1,5 miliar guna pengurusan penolakan permohonan eksekusi lanjutan tanah sesuai putusan Raad van Justice nomor 232/1937 tertanggal 12 Juli 1940 yang kemudian terdakwa menyetujuinya, kata Jaksa Tito.
Setelah setuju, Hesti kembali menghubungi Eddy dan meminta uang segera disiapkan Dan Untuk Selesaikan Masalah Tersebut
Pada 7 Oktober 2015, Edy Nasution menanyakan realisasinya. Hesti kemudian menanyakan pada Eddy Sindoro. Saat itu, Eddy meminta Hesti menghubungi Dodsy Aryanto Supeno, orang kepercayaan Eddy Sindoro buat mengambil uang pada Ervan Adi Biar Masalah akan di Selesaikan.
Usai menerima duit itu, Doddy janjian bertemu dengan Edy Nasution. Keduanya lantas bertemu di basement Hotel Acacia, Jakarta Pusat










Tidak ada komentar:

SITUS RESMI JUDI ONLINE

Posting Komentar